Jenis-jenis beton apa yang sudah anda ketahui sebelumnya? Mungkin
anda selama ini hanya mengetahui kalau jalan raya yang menggunakan beton
sama dengan beton yang digunakan untuk konstruksi gedung bertingkat.
Namun, jika anda adalah orang yang memiliki pendidikan, pekerjaan atau
minat besar di bidang teknik sipil maka anda sudah tidak asing lagi
dengan jenis-jenis beton yang ada di bawah ini.
Kami memberikan informasi di bawah ini agar anda bisa menambah wawasan anda mengenai kelebihan dan kekurangan jenis-jenis beton.
- Beton Non Pasir
Sesuai dengan namanya beton ini tidak menggunakan pasir sebagai bahan
adukannya. Sehingga hasil dari pengecoran beton jenis ini akan
berongga-rongga. Hal ini diakibatkan kerikil yang digunakan sebagai
campuran semen tidak mampu menutupi bagian yang kosong. Beton jenis ini
juga memiliki berat jenis yang lebih rendah dibandingkan jenis beton
lainnya.
- Beton Hampa
Jenis beton ini merupakan yang paling kuat daya tahannya. Mengapa
demikian? Ketika semen dicampur dengan air saat pengadukan kemudian
dikeringkan dengan cara yang hampir mirip dengan metode vakum. Pada saat
proses vakum berlangsung, air yang terkandung dalam beton yang masih
basah disedot dengan cara khusus sehingga beton ini menjadi sangat padat
dan kuat.
- Beton Ringan
Beton ringan sama dengan beton biasa kalau dilihat dari cara
pembuatannya. Namun perbedaannya hanyalah pada campurannya saja. Dimana
beton ini hanya menggunakan agregat ringan sebagai campuran. Kalau
ditanya soal kualitasnya, beton ringan ini termasuk yang kurang bagus
untuk konstruksi jangka waktu yang lama.
- Beton Siklop
Beton ini digunakan sebagai pembuatan bendungan, pangkal jembatan dan
sebagainya. Beton ini masuk dalam kategori beton normal perbedaannya
dengan beton lain ialah ukurannya yang cukup besar.Ukuran kasarnya bisa
mencapai 20 cm tapi sebaiknya ukurannya tidak lebih dari 20 persen
ukuran keseluruhannya.
- Beton Massa
Beton ini biasanya memiliki dimesi ukuran 60 cm atau lebih. Beton ini
dituang dalam volume besar dengan ukuran perbandingannya antara volume
dan luas permukaannya.
- Beton Serat
Beton ini cara pencampurannya hampir sama dengan beton biasa, bedanya
hanya pada campuran serat yang turut dicampurkan pada saat pengadukan.
Hal ini dilakukan agar beton tidak mudah retak dan partikel-partikel
beton bisa saling terikat satu sama lain. Hasilnya kekuatan beton
serat memiliki daya tahan yang bagus.
- Ferrosemen / Beton Bertulang
Beton ini termasuk yang paling umum jika digunakan untuk pembuatan
jalan. Dimana beton dibuat dengan anyaman kawat baja dan campuran semen.
Hal ini dilakukan untuk memperkuat daya tarik dan daktilitas.
- Beton Mortar
Beton jenis ini merupakan beton yang dibuat dengan bahan dasar
perekat, pasir dan air. Campuran ketiga bahan ini memperkuat susunan
partikel beton sehingga daya rekatnya lebih kuat.
- Beton Pracetak
Jenis beton ini biasanya digunakan jika pekerjaan konstruksi yang
dilakukan membutuhkan waktu yang sangat cepat. Kelebihannya adalah beton
ini dapat dicetak di tempat lain lalu tinggal dipasang di tempat
tujuannya. Namun kekurangannya daya rekat beton ini tidak sekuat
pembuatan beton dengan cara konvensional.
- Beton Prategang
Beton ini pada dasarnya sama dengan Ferrosemen / Beton bertulang
namun perbedaannya kawat baja yang dimasukkan ke dalam campuran beton
ditegangkan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar gaya tarik beton ini
lebih kuat menahan beban berat.
Sumber : http://materialbahanbangunan.net/10-jenis-jenis-beton-yang-sering-digunakan-dalam-konstruksi-bangunan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar